Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

SEMUA KATEGORI

Artikel Terpopuler

MONITORING KEGIATAN BHAKTI KARYA PRAJA

Kabupaten Purwakarta dipercayakan sebagai lokus kegiatan Bhakti Karya Praja Angkatan 31. Kegiatan BKP ini dilaksanakan di 13 Kecamatan dan 138 desa  selama 14 hari dari tanggal 5-18 September 2023. Desa Sukatani merupakan salah satu dari 14 desa yang ada di Kecamatan Sukatani. Desa ini terdiri dari 5 Dusun, 10 RW dan 36 RT. Dalam BKP kali ini sebanyak 9 orang praja IPDN yang terdiri dari 6 Putra dan 3 Putri ditugaskan untuk menyukseskan program aplikasi WEBDESAKU yang ada di Desa Sukatani yaitu mengelola e-commerce, profil desa serta berita dalam aplikasi tersebut. Maris Gunawan Rukmana, sebagai Koordinator Bidang Program dari IPDN memantau perkembangan Kegiatan Bhakti Karya Praja. Beliau mengecek mulai dari jumlah berita, jumlah produk, wisata dan profil desa yang sudah diupload. Beliau berharap agar praja dapat menyeselaikan tugas yang diberikan selama 14 hari dengan baik.

WAJAH BARU KANTOR DESA SUKATANI

Setiap orang yang melihat Bale Seba Rasa, terkagum kagum melihat keindahan bangunan ini. Kepala Desa Sukatani, Abdul Azis Tb Limbong menjelaskan "Bambu adalah jati diri Sukatani juga sekaligus menjaga ke arifal lokal yang hampir punah." . Sejak dahulu, masyarakat Jawa Barat sudah memanfaatkan tanaman bambu untuk berbagai keperluan konstruksi bangunan. Bambu juga sudah terbukti memiliki beberapa kelebihan dibandingkan material alami lainnya. Bale Seba Rasa selalu dalam kondisi bersih dan rapi sehingga para perangkat desa juga nyaman bekerja disana. Karena apa? Karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Dalam masa kepemimpinan Abdul Azis Tb Limbong, beliau sudah memberikan banyak kontribusi dan hal baik bagi Desa Sukatani, dan hal itu tentu saja dirasakan oleh masyarakat Desa Sukatani. Bale Desa yang berdiri megah dan kokoh in merupakan salah satu wujud integritas dari Bapak Abdul Azis dalam membangun Desa Sukatani.

PENAMPAKAN POSKO KAMPUNG BEBAS NARKOBA DESA SUKATANI

Posko kampung bebas dari narkoba terletak di Taman Senopati Terong Peot Desa Sukatani.  Posko yang diresmikan langsung oleh Polres Kabupaten Purwakarta bersama BNK Kabupaten Karawang juga Pemda Purwakarta, memiliki ciri khas yang begitu melekat dengan peradaban sunda. Bambu hitam dibalut dengan anyaman bambu terlihat estetik ketika disinari cahaya lampu pada malam hari. Sejak dahulu, masyarakat Jawa Barat sudah memanfaatkan tanaman bambu untuk berbagai keperluan konstruksi bangunan. Bambu juga sudah terbukti memiliki beberapa kelebihan dibandingkan material alami lainnya. Bambu adalah tanaman yang didominasi oleh jaringan parenkim serta memiliki beberapa keunggulan, yakni kuat, ulet, dan mudah dibentuk. Bahkan, jika merujuk pada penelitian Pon, bambu memiliki sifat keteguhan yang mirip dengan baja ringan. Lokasi yang awalnya gelap dan kumuh, disulap menjadi Posko Kampung Bebas Narkoba dan Taman Senopati Terong Peot. Masyarakat diharap dapat memanfaatkan Posko ini dengan baik demi kesejahteraan Desa Sukatani.

AKHIRNYA DESA TERISOLIR PUNYA JALAN UTAMA

Sukatani, 12 September 2023 Kampung Cigarukgak merupakan wilayah RW. 04 Desa Sukatani yang berada jauh dari permukiman warga padat Desa Sukatani. Wilayah ini sering disebut kampung adat. Fakta uniknya, Kampung Cigarukgak memiliki 80 orang penduduk yang tidak pernah bertambah maupun berkurang selama bertahun tahun. Selama berpuluh-puluh tahun warga Kp. Cigarukgak harus terisolir karena tidak memiliki akses jalan sendiri. Warga sekitar harus menyebrangi sungai saat hendak melakukan aktivitas, atau harus melalui jalan desa sebelah yakni Desa Pasir Munjul untuk melakukan mobilitasnya. Ketika musim hujan, warga Cigarukgak tidak bisa keluar kampung karena air sungai semakin tinggi. Oleh karena itu, Kepala Desa Sukatani, Abdul Azis TB Limbong membuka akses jalan ke Kampung Cigarukgak meningkatkan mobilitas warga. Pembukaan jalan ini dilakukan secara gotong royong, oleh warga desa, pemerintah Desa Sukatani yang dibantu oleh Koramil Sukatani dan Polsek Sukatani. Kepala Desa Sukatani, Abdul Azis TB Limbong meninjau langsung pengerjaan jalan Kp. Cigarukgak RW. 04 Desa Sukatani. Ketua BPD Desa Sukatani, H. Ade Beni Darusman saat ditemui saat melakukan monev berkata, "Sangat Bersyukur Jalan ini bisa dibangun dan dilalui kendaraan roda 4 dan sangat mengapresiasi dengan kepemimpinan kepala desa sukatani Abdul Azis Tb Limbong dengan jangka waktu kurang dari 3Tahun sudah membuat pergerakan yang luar biasa dan saya pikir ketika pak kades bilang Merdeka saya sangat setuju dimana beberapa tahun saya ingat ketika ada warga cigarukgak sakit saja untuk dibawa kerumah sakit itu sangat sulit sekali, tapi dengan dibuka jalan ini saya optimis kedepan akan lebih baik lagi semoga desa sukatani yang berstatus mandiri ini akan lebih bisa mengibarkan sayap nya".  

PEUYEUM BENDUL KHAS SUKATANI, RASA MANIS PASTINYA LEGENDARIS!

Peuyeum Bendul atau Tape Bendul adalah makanan khas Desa Sukatani Kabupaten Purwakarta. Peuyeum Bendul adalah makanan yang berbahan dasar singkong yang difermentasi menggunakan ragi dan memiliki tekstur yang lembut berpadu dengan rasa manis dan asam, sehingga membuat Peuyeum ini banyak disukai oleh kalangan masyarakat. Jika sedang berwisata ke Kabupaten Purwakarta tidak pas rasanya jika tidak mencicipi Peuyeum Bendul khas Desa Sukatani ini. Dalam proses pembuatannya, singkong yang akan dijadikan Peuyeum ini harus difermentasi menggunakan ragi terlebih dahulu kemudian dikukus lalu disimpan dalam wadah tertutup selama 3 hari atau lebih. Peuyeum sendiri juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh, yakni dapat meningkatkan imunitas, mencegah anemia, menurunkan kadar kolestrol, dan lain-lain. Menurut World Journal of Pharmaceutical and Life Sciences, proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape atau peuyeum dapat meningkatkab produksi prebiotik, sehinnga dapat melancarkan pencernaan tubuh. Peuyeym bendul ini dapat ditemui dipinggir jalan sekitaran desa Sukatani yang dijual oleh UMKM. UMKM peuyeum Bnedul ini biasanya juga menjual berbagi macam makanan atau oleh-oleh lainnya, seperti sale pisang atau keripik tempe, dan lain-lain.